Inilah Penyebab Natuna Diklaim Oleh Negara Tiongkok

Mitra-media.com - Indonesia merupakan Negara kepulauan yang di dalamnya dianugerahi banyak kekayaan alam, tak terkecuali Natuna. Natuna merupakan salahsatu dari 514 Kabupaten di Indonesia. Natuna terdiri dari tujuh pulau dengan ibu kota di Ranai. Kepulauan tersebut resmi didaftarkan ke PBB pada tanggal 18 Mei 1956.

Kabupaten yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau ini sekarang menjadi perhatian publik Pasalnya di perairan Natuna terjadi konflik dan sengketa antara Indonesia dengan China. Persengketaan tersebut diawali oleh masuknya Kapal Coast Guard China ke batas Zone Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) yang berada di perairan Natuna tanpa izin pada 19-24 Desember 2019 lalu. 

Tentunya bukan hanya masuk melewati batas ZEEI, melainkan juga mengeksploitasi kekayaan laut di sana. China mengklaim perairan Natuna adalah bagian dari wilayah mereka. Padahal jelas bahwa Perairan Natuna merupakan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia sejak dideklarasikan oleh Badan Hukum Laut Internasioal di bawah PBB UNCLOS pada tahun 1982 walaupun sebetulnya Natuna juga sempat diperebutkan juga oleh Malaysia tahun 1950-an yang pada akhirnya Natuna jatuh ke tangan Indonesia pada tahun 1960-an.

Kita sebagai orang Indonesia tentu geram dan tidak menerima hal itu terjadi begitu saja bukan? Pemerintah Indonesia pun segera mengambil tindakan dengan diawali dengan memanggil Duta Besar China untuk Indonesia. Pemerintah Indonesia pun turut menambah pasukan TNI Angkatan Laut (AL) untuk mejaga perairan Natuna.

Salahsatu motif China menguasai Perairan Natuna karena pada awal abad 20-an, Natuna banyak dihuni oleh warga China. Oleh karenanya China merasa memiliki Natuna. Hal ini disampaikan oleh seorang analis politik bernama Victor Robert Lee. Namun setelah resmi menjadi hak dan milik Indonesia terjadi perubahan. Penduduk China memang ada di Natuna namun hanya sekitar 2,52 persen. Sedangkan mayoritas penduduk di sana saat ini adalah Etnis Melayu sebanyak 85 persen dan penduduk Jawa 6,34 persen.

Selain hal itu, Natuna memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Daerah Natuna memiliki luas sekitar 141.901 kilometer persegi. Natuna merupakan daerah penghasil gas alam yang disebut-sebut terbesar di Asia Pasifik. Contoh salah-satu ladang gas alam di Natuna yaitu Blok Natuna D-Alpha yang menyimpan cadangan gas dengan volume 222 triliun kaki kubik (Triliun Cubic Feet) yang jika dihitung tidak akan habis untuk mencukupi kebutuhan gas alam selama 30 tahun. Ini hanya dihitung satu blok saja, belum yang lainnya. JIka diuangkan berdasarkan asumsi rata-rata minyak selama periode eksploitasi, kekayaan Natuna kurang lebih sekitar Rp. 6.000 triliun.

Selain gas alam, Perairan Natuna juga mengandung kekayaan biota laut yang melimpah. Sebut saja ikan Pelagis dan ikan Demersal yang berlimpah dan banyak hidup di perairan tersebut. Wah pantas saja ya negeri Tiongkok yang dijuluki Negeri Tirai Bambu tersebut ingin menguasai Natuna. Saat ini Natuna sedang dijaga ketat oleh TNI AL dan juga dibantu oleh TNI AD dan AU setelah sebelumnya diusir oleh TNI AL Indonesia. Sobat, mari kita dukung dan doakan para pejuang Natuna. Semoga Natuna selamat dari klaim orang-orang asing. (Wid/Red)