Habib Rahman namanya cukup populer dikalangan muslim Newcastle-upon-Tyne Inggris. Ia merupakan muslim pertama yang menjadi walikota Newcastle-upon-Tyne, Inggris.
Dalam keseharianya Habib Rahman dikenal sebagai sosok yang sederhana, dengan menggunakan sarung khas Muslimiin Bengkal, Habib Rahman berangkat ke kantor melakukan rapat dengan sejumlah ulama Islaam bergamis di sana.
Dia bangga memakai sarung dan menunjukkan keislamannya. Masyarakat Non Muslim – yang mayoritas – di sana pun juga, secara umum, menerimanya.
Di sini, di negeri bermayoritas Muslim, di NKRI, justru ada yang mempermasalahkan pakaian dan atribut serta cara hidup khas kaum Muslimiin.
Bahkan ada yang mengaku sebagai Muslimiin NKRI, menolak atribut Muslimiin ini! Banyak orang menganggap sebelah mata lelaki muslimiin bercelana cingkrang (tidak isbal), berjanggut, bergamis, bersurban, dll. Perempuan muslimah berhijab syar’i, bercadar (niqob), dll.
Namun mereka ‘Muslimiin NKRI’ bertajuk ‘Islam’ Nusantara itu tak menolak kaum Katholik, Yahudi, dsb., yang berpakaian serupa kaum Muslimiin itu.
Mereka juga mempermasalahkan kaum Muslimiin yang menolak Riba, menolak Korupsi, menolak Manipulasi Hukum, menolak kecurangan Pemilu, menolak UU yang tidak berpihak kepada rakyat lemah, menolak Pajak, menolak Bid’ah, menolak Takhayyul, menolak budaya Nusantara yang bercampur Syirk (atau TBC: Takhayyul, Bid’ah, Churofat), dll.
Karena ini semua jelas tidak Islaami.
Lalu yang berislaam sungguh-sungguh (termasuk berjuang untuk NKRI), malahan menjadi dikatai:
Radikal, Wahabi, Teroris, tidak Pancasilais, tidak Nasionalis, Kampungan, Ekstrimis, dll.
Padahal dasar NKRI ini adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Tawhid. Lihat saja pasal 29 ayat 1 UUD 1945. Tegas, isinya: Tawhiid. Yang itu juga adalah dasar dari agama Tawhiid – Islaam – dengan 124.000 nabi sejak awal jaman. Tak pernah berubah.
Belum lagi jika menelaah isi Pancasila, yang sebenarnya jelas sekali juga diturunkan dari ajaran Al Qur’aan dan As Sunnah (Al Hadits), serta ijma’ Salafush Sholih, itu.
Lalu ada Tes Wawasan Kebangsaan, di KPK, yang memimta orang memilih antara Al Qur’aan dengan Pancasila?
Seakan-akan Al Qur’aan yang berisikan Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah musuh negara berketuhanan Yang Maha Esa, yakni NKRI, ini?
Bahkan ada kalimat indah: “Atas berkat rahmat Allah … “, di Pembukaan UUD 1945!
Tidak ingat?
Padahal para pahlawan nasional banyak yang berpakaian demikian, seperti Pangeran ‘Abdul Hamid Diponegoro, Tuanku Imaam Bonjol, dll.
Padahal negara ini dimerdekakan oleh kaum mayoritasnya: Muslimiin. Dan dengan dibantu kaum negeri-negeri Muslimiin, seperti Palestina, Mesir, Suriah, Yaman, Iraq, Saudi, Afghanistan, dst.
Tapi kadang, atau sering, urusan Poleksosbudhankam, urusan Duniawi (penyakit jiwa al Wahn, keterlaluan mencintai Duniawi, lupa Ahirat), menjadikan kita tersesat!
Menjijikkan. Membinasakan.
Maka janganlah kita menjadi durhaka.
Bahkan sampai menjadi munafiq, fasiq, hingga kafir. Hanya karena urusan Politik, Ekonomi, Bisnis, Sosial, Budaya; dst., itu.
Sementara kata dasar “Politics” (Politik), adalah “Policy” (Kebijakan)!
Tapi malahan banyak juga Politikus yang tidak bijak!
Sungguh Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Subhaanahu Wa Ta’aala, telah berfirman:
كَا نَ النَّا سُ اُمَّةً وَّا حِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَ نْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِا لْحَـقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّا سِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَـقِّ بِاِ ذْنِهٖ ۗ وَا للّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ اِلٰى صِرَا طٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allaah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan.
Dan diturunkan-Nya lah, bersama mereka, Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberikan keputusan di antara manusia, tentang perkara yang mereka perselisihkan.
Dan yang berselisih, hanyalah orang-orang yang telah diberikan (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri.
Maka dengan kehendak-Nya, Allaah memberikan petunjuk kepada mereka yang berimaan, tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberikan petunjuk kepada sesiapa yang Beliau kehendaki ke jalan yang lurus. (Al Qur’aan Surah Al Baqarah (2) Ayat 213) -hajinews.com-
Menghitung Nikmat dari Allah SWT Bisakah Kita Menghitungnya
17 Apr 2020 | 1709 Kak Min
Manusia itu selalu merasa kurang dan kurang, maka disitulah kita harus selalu banyak bersyukur karena sudah banyak sekali nikmat yang Allah berikan pada kita : ). Terkadang kita merasa ...
Pria Asal Pekalongan Nekat Pergi ke Mekkah dengan Berjalan Kaki
3 Agu 2021 | 2820 Kak Min
Benar kata orang, dimana ada kemauan di situ ada jalan.Hal ini dipraktikkan sendiri oleh permuda bernama Mochammad Khamim yang berlelah-lelah berjalan kaki ribuan kilometer untuk beribadah ...
8 Ikan Yang Tidak Boleh Dimakan Meski Rasanya Enak, Apa Itu?
30 Jan 2023 | 690 Kak Min
Anda suka makan ikan? Manfaat makan ikan sudah pasti baik untuk tulang dan gigi. Ini karena ikan merupakan sumber penting mineral kepadatan tulang seperti kalsium dan ...
Cara Mengkonsumsi Bawang Putih yang Benar untuk Menurunkan Gula Darah
18 Feb 2023 | 723 Kak Min
Bawang putih kerap digunakan sebagai bumbu masak. Faktanya, bawang putih bermanfaat menurunkan gula darah penderita diabetes, ini cara konsumsinya. Bawang ...
Kunci Memilih Mentor Digital Marketing yang Ideal untuk Pemasaran Digital
12 Sep 2024 | 460 Kak Min
Mentor digital marketing adalah seorang yang ahli dan profesional dan memiliki pengalaman luas dalam bidang pemasaran digital dan memberikan bimbingan, saran, dan dukungan kepada individu ...
Wajah Jauh dari Jerawat dengan Makan Makanan Berikut
16 Maret 2023 | 584 Kak Min
Wajah berjerawat memang sangat membuat tidak percaya diri, khususnya buat kaum wanita. Jerawat bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetika, stress, pola makan yang buruk atau ...