Waspada! Kenali Virus Corona yang Berasal dari Wuhan China

Oleh Kak Min, 24 Jan 2020
Mitra-media.com - Dunia, khususnya China, sedang digemparkan dengan adanya Virus Corona (Coronavirus) yang pada awalnya terdeteksi di Wuhan, China. Namun, saat ini virus sudah menyebar ke Thailand, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat. DIketahui, ratusan orang sudah terinfeksi virus ini. Virus corona diketahui memiliki kedekatan dengan virus SARS maupun MERS. Namun, tingkat kematian virus corona masih lebih rendah. Seorang ahli Virus dari Universitas Hong Kong, Poon, menyampaikan bahwa virus corona menyebabkan pneumonia dan kebal terhadap pengobatan anti-biotik.

“Apa yang kami ketahui sekarang adalah virus itu menyebabkan pneumonia dan tidak merespon pengobatan antibiotik,” ungkap Poon, pada kamis (22/1) lalu, seperti yang dilansir di CNN.com.

Seperti yang sudah diketahui, pada tahun 2003, wabah SARS atau Secure Acute Respiratory Syndrome pernah terjadi. Saat itu, faktor tersebarnya ke manusia adalah karena kelelawar. Sama seperti virus corona, SARS pertama kali terjadi di China, pada tahun 2002. Selanjutnya, virus menyebar sampai ke 26 negara dengan jumlah kasus mencapai delapan ribu kasus. Adapun korban jiwa kala itu sampai dengan 774 orang yang meninggal.

Selain itu, ada MERS atau Middle East Respiratory Syndrome yang pertama kali terjadi pada tahun 2012 di Arab Saudi. Penyakit ini, dikarenakan juga oleh virus corona dengan gejala awal yang sama, yakni sakit flu. Selanjutnya, MERS menyebar ke berbagai negara, seperti Mesir, Kuwait, Belanda, Korea Selatan, hingga Ethiopia. Saat itu, ada 2.494 kasus yang tercatat oleh WHO dengan korban meninggal mencapai 858 jiwa.

Nah, virus corona yang awal mula tersebar di Wuhan ini cukup berbeda, meski pada awalnya menunjukkan gejala yang tidak jauh dari flu, seperti: pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, sampai dengan demam selama beberapa hari. Hati-hati bila seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sangat rentan dapat mengalami pneumonia dan bronkitis. Jika dibandingkan dengan SARS maupun MERS, virus wuhan ini cenderung bergerak lebih lamban.

Dari total kasus virus wuhan yang ada, sekitar 15% - 20% kasusnya menjadi parah dan membutuhkan alat pernapasan di rumah sakit. Virus wuhan pada awalnya kemungkinan disebar dari ular. Hal ini dikuatkan dengan temuan para ahli di China dimana virus serupa ditemukan pada ular jenis trait, yang habitat-nya ada di bagian selatan dan Asia Tenggara. Sampai saat ini, ilmuwan sudah menemukan kode genetic virus dan patogennya. Virus Wuhan ini dinamai dengan: 2019-nCoV.

Saat ini, pasien yang menderita notabene berusia 40 tahun ke atas. Kasus pada anak-anak belum ditemukan. Agar menjaga supaya tidak tertular, disarankan untuk menghindari kontak, menjaga higienitas tangan, dan selalu waspada. Apalagi, buat Anda yang berada di Tiongkok saat ini.

Semoga, gejala persebaran virus ini segera mereda ya.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © Mitra-Media.com
All rights reserved